Perguruan
IKS.PI KERA SAKTI ini adalah sebuah Perguruan yang mengajarkan KUNG –
FU atau KUNTAUW ( Istilah Bhs. Hokkian yang populer di Indonesia ),
yaitu seni bela diri tradisional rakyat China dari DARATAN TIONGKOK, dan
mengajarkan JURUS KERA ALIRAN SELATAN & UTARA atau dalam istilah
Chinanya disebut NAN PIE HO JIEN ( Bhs. Nasional ) atau LAM PAK KAUW KUN
( Bhs. Hokkian ).
Pertama kalinya Perguruan ini didirikan di
MADIUN, pada tanggal 15 Januari 1980 dengan Izin P & K Madiun Nomor :
183/II04.3/L.4/80/SK. Adapun PENDIRI Perguruan IKS.PI KERA SAKTI ini
yaitu R. TOTONG KIEMDARTO, Putra dari Bp. RM. SENTARDI dan Ny. OEY KIEM
LIAN NIO.
Aslinya Perguruan ini hanya bernama IKATAN KELUARGA
SILAT ( Disingkat IKS ) ” PUTRA INDONESIA ”, yang maksudnya IKS =
Berpengharapan supaya siswa dan siswinya yang latihan di perguruan
menjadi suatu keluarga melalui seni beladiri dalam arti persaudaraan.
Adapun
PUTRA INDONESIA maksudnya adalah meskipun Kung-Fu dari Perguruan ini
merupakan kebudayaan asing / barang import akan tetapi organisasi yang
menjadi wadahnya didirikan di Indonesia.
Sekitar Tahun 1983,
perguruan ini diberi TAMBAHAN NAMA BARU dibelakang IKS.PI yaitu KERA
SAKTI, maksudnya = karena perguruan ini mengajarkan Jurus/ Kung-Fu Kera.
Tetapi sebenarnya masalahnya adalah karena murid – murid dari perguruan
ini lebih dikenal dimasyarakat luar bukan sebagai murid perguruan
IKS,PI tetapi murid dari perguruan kera. Bahkan banyak yang salah
menafsirkan dengan menyebut murid – murid IKS.PI dalam pengertian yang
lain. Jadi penambahan nama itu hanya berfungsi untuk MEMUDAHKAN
PENGENALAN dan TERDENGAR LEBIH MENGENA, sesuai dengan bentuk dari
perguruannya sendiri.
Nama Kera Sakti itu sendiri diambil dari
Nama SUN GO KONG / KAUW CE THIAN ( Artinya KERA SAKTI ), yaitu Raja Kera
dari Gunung HWA KO SAN didalam Legenda Tiongkok Kuno yang terkenal
cerdik, perkasa dan pernah mengacau Kahyangan / Langit ( Cerita
tentang SEE YU / SUN GO KONG ini pernah disalin dalam cerita serial
Bahasa Jawa di Majalah Jayabaya yang berjudul SANG PRAJAKA/ SERAT
PANGRUWATING BAPA KISTA ).
Diatas sudah dikatakan bahwa perguruan
ini dari aliran NAN PIE HO JIEN artinya NAN = Selatan, PEI = Utara, HO
= Kera, JIEN = Jurus / Kung – Fu. Maksudnya adalah Perguruan ini
mengajarkan Kung-Fu dari Jenis Jurus Kera yang mengkombinasikan Tinju
Selatan dan Tendangan Utara sebagai kiblat gayanya.
Menyinggung
soal jenis gerakan Jurus pada Kung fu itu sendiri, terdiri dari bermacam
– macam jenis : Kung-Fu Kera, Bangau, Harimau, Thay Kek Kun dsb,
demikian juga tentang perguruan – perguruan yang mengajarkan jurus –
jurus tersebut diatas, banyak sekali macamnya di Tiongkok seperti
Perguruan Shaolin Pay, Bu Tong Pay, Kun Lun Pay, dsb, mengenai Jurus
Kera itu sendiri , meskipun terdapat gerakan – gerakan yang aneh dan
lucu ( pada pelajaran tk. Menengah dan lanjutan ) tetapi sesungguhnya
mengandung serangan yang membahayakan, penuh tipu muslihat, curang dan
kejam sesuai dengan sifat binatang kera itu sendiri, sehingga mampu
bertanding dalam segala posisi ( Main bawah, main atas , bantingan dsb
). Untuk itu bagi para siswa yang ingin mempelajari sampai sempurna
harus mempunyai PHISIK YANG KUAT, GESIT DAN LENTUR, karena Kung-Fu yang
asli sesungguhnya mempunyai hubungan erat dengan AKROBAT.
Sedangkan
TINJU SELATAN itu maksudnya adalah Gaya Silat dari Daerah PROPINSI
HOKKIAN yang mengutamakan permainan tangan, bantingan , main bawah. Hal
ini terjadi karena pada umumnya penduduk didaerah Hokkian hidupnya
didataran rendah dan bekerja sebagai petani atau nelayan, yang lebih
mengutamakan fungsi tangan daripada kakinya, biasanya Jago – jago
Kung-Fu dari daerah ini mempunyai TANGAN YANG KERAS dan KUDA – KUDA KAKI
YANG KOKOH.
Kalau TENDANGAN UTARA itu maksudnya adalah gaya
silat dari daerah Propinsi Shantung, yang mengutamakan tendangan tinggi
dan meloncat. Hal ini menjadi kebalikan dari daerah Selatan, sebab
penduduk di Shantung hidup didataran tinggi / pegunungan sehingga kaki
memegang peranan penting. Jago – jago silat dari daerah tersebut pada
umumnya memiliki TENDANGAN YANG TINGGI, LINCAH DAN KAKINYA LEMAS /
LENTUR SEPERTI KARET, yang bisa diputar atau ditekuk untuk mendesak
lawan dengan tendangan.
Berhubung kedua macam Gaya Silat ini
menjadi Kiblat hampir semua perguruan kungfu di Tiongkok , dan masing –
masing mempunyai keistimewaan sendiri – sendiri, maka Perguruan IKS.PI
KERA SAKTI berusaha menggabungkan kedua gaya itu dalam jurus – jurusnya,
contoh : dalam Jurus Kera perguruan ini ada Tendangan Melingkar
Diudara ( THIAN SAO ), tetapi ada juga Tendangan Melingkar Dibawah
( SIANG HO SAO ), yang pertama merupakan ciri gaya Shantung dan yang
kedua adalah gaya dari Hokkian.
Sesungguhnya belajar Kung – Fu ( KUN ) itu tidak gampang masalahnya :
1. Sifatnya tertutup ( Jarang disebarkan untuk umum )
2. Menjadi Monopoli Bangsa China yang hanya diajarkan untuk keluarga, famili atau teman dekat .
3. Jumlah Murid yang dibatasi.
4. Murid yang baru berlatih langsung diberi latihan – latihan yang berat sehingga jarang ada yang melanjutkan.
5.
Banyak yang dibawa pemiliknya keliang kubur, tanpa meninggalkan ahli
waris dan catatan untuk generasi yang akan datang.
Untuk
itu dengan cita-cita agar Kung-Fu TIDAK PUNAH, maka R. TOTONG KIEMDARTO
memberanikan diri untuk mengenalkannya kepada masyarakat dengan bekal
yang pernah didapatnya dari SUHU_SUHU KUNTAUW yang pernah membimbingnya
tentang Kung-Fu.
Hanya saja karena zaman sudah berbeda, maka
pelajaran Kung-Fu yang diajarkan kepada masyarakat diadakan PERUBAHAN
atau PENAMBAHAN YANG DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN dan SELERA
MASSA walaupun TEKNIK-TEKNIK KUNG-FU BAGIAN INTI YANG ASLI TIDAK
DITINGGALKAN.
Demikian juga sebagai salah satu Perguruan Kung-Fu
yang sudah modern, maka Perguruan IKS.PI Kera Sakti mengadakan pula
TINGKATAN DALAM PELAJARAN, mengingat BAKAT dan KECERDASAN YANG
BERBEDA-BEDA DARI TIAP SISEANYA, yaitu TINGKAT DASAR I, TINGKAT DASAR
II, TINGKAT WARGA, TINGKAT PENDEKAR DAN TINGKAT DEWAN GURU atau istilah
lain TINGKAT DASAR, MENENGAH dan LANJUTAN yang masing-masing ditandai
dengan SABUK HITAM, KUNING, BIRU, MERAH dan MERAH STRIP KUNING EMAS.
Karena
ada Tingkatan, maka tentu saja ada UJIAN KENAIKAN TINGKAT BAIK PHYSIK
maupun MENTAL, yang bertujuan MENGEVALUASI DAN MENGETAHUI SAMPAI DIMANA
SEORANG SISWA ITU MENDALAMI ILMU YANG DITERIMANYA, dan setiap Akhir
Ujian selalu ditutup dengan UPACARA PENGESAHAN. Apabila dinyatakan lulus
dan telah disyahkan sebagai WARGA IKS.PI KERA SAKTI, maka Siswa
tersebut berhak memakai SERAGAM KEBESARAN (SAKRAL) IKS.PI KERA SAKTI,
dan boleh mendirikan Cabang atau Ranting – ranting tempat latihan dimana
saja dibawah naungan PUSAT PERGURUAN, atau istilahnya siswa tersebut
sudah boleh TURUN GUNUNG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah berkomentar